4

Sedikit tentang hubungan antara Pythagoras dan musik.

Setiap orang telah mendengar tentang Pythagoras dan teoremanya, tetapi tidak semua orang tahu bahwa dia adalah seorang bijak besar yang mempengaruhi budaya Yunani dan Romawi kuno, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah dunia. Pythagoras dianggap sebagai filsuf pertama, ia juga membuat banyak penemuan di bidang musik, geometri dan astronomi; juga, dia tidak terkalahkan dalam pertarungan tinju.

Filsuf pertama kali belajar dengan rekan senegaranya dan diinisiasi ke dalam Misteri Eleusinian. Kemudian dia banyak bepergian dan mengumpulkan sedikit kebenaran dari guru yang berbeda, misalnya dia mengunjungi Mesir, Syria, Phoenicia, belajar dengan orang Kasdim, menelusuri misteri Babilonia, dan bahkan ada bukti bahwa Pythagoras menerima ilmu dari para Brahmana di India. .

Setelah mengumpulkan teka-teki dari berbagai ajaran, sang filsuf menyimpulkan doktrin Harmoni, yang menjadi dasar segala sesuatu. Kemudian Pythagoras menciptakan masyarakatnya, yang merupakan semacam aristokrasi jiwa, di mana orang-orang mempelajari seni dan ilmu pengetahuan, melatih tubuh mereka dengan berbagai latihan dan mendidik jiwa mereka melalui berbagai praktik dan peraturan.

Ajaran Pythagoras menunjukkan kesatuan segala sesuatu dalam keanekaragaman, dan tujuan utama manusia diungkapkan dalam kenyataan bahwa melalui pengembangan diri, manusia mencapai kesatuan dengan Kosmos, menghindari kelahiran kembali lebih lanjut.

Legenda yang berhubungan dengan Pythagoras dan Musik

Harmoni musik dalam ajaran Pythagoras merupakan model harmoni universal, yang terdiri dari nada-nada – berbagai aspek Alam Semesta. Diyakini bahwa Pythagoras mendengar musik bola, yang merupakan getaran suara tertentu yang berasal dari bintang-bintang dan planet-planet dan dijalin menjadi harmoni ilahi – Mnemosyne. Selain itu, Pythagoras dan murid-muridnya menggunakan nyanyian dan suara kecapi tertentu untuk menenangkan pikiran atau menyembuhkan penyakit tertentu.

Menurut legenda, Pythagoras-lah yang menemukan hukum harmoni musik dan sifat-sifat hubungan harmonis antar suara. Legenda mengatakan bahwa suatu hari seorang guru sedang berjalan dan mendengar suara palu dari bengkel, menempa besi; Setelah mendengarkan mereka, dia menyadari bahwa ketukan mereka menciptakan harmoni.

Belakangan, Pythagoras secara eksperimental menetapkan bahwa perbedaan suara hanya bergantung pada massa palu, dan bukan pada karakteristik lainnya. Kemudian sang filosof membuat alat dari tali dengan jumlah bobot yang berbeda-beda; Tali-tali itu diikatkan pada paku yang ditancapkan ke dinding rumahnya. Dengan memukul senar, ia memperoleh konsep oktaf, dan fakta bahwa rasionya adalah 2:1, ia menemukan oktaf kelima dan keempat.

Pythagoras kemudian membuat alat dengan tali sejajar yang dikencangkan dengan pasak. Dengan menggunakan instrumen ini, ia menetapkan bahwa konsonan dan hukum tertentu ada di banyak instrumen: seruling, simbal, kecapi, dan perangkat lain yang dapat menghasilkan ritme dan melodi.

Ada legenda yang menceritakan bahwa suatu hari saat berjalan, Pythagoras melihat kerumunan orang mabuk yang panik dan berperilaku tidak pantas, dan seorang pemain seruling sedang berjalan di depan orang banyak tersebut. Sang filosof memerintahkan musisi yang menemani penonton ini untuk bermain dalam waktu spondaic; dia mulai bermain, dan seketika semua orang sadar dan tenang. Beginilah cara Anda mengontrol orang dengan bantuan musik.

Teori ilmiah modern dan konfirmasi praktis pandangan Pythagoras tentang musik

Suara dapat menyembuhkan sekaligus membunuh. Perawatan musik, seperti terapi harpa, telah dikenal dan dipelajari di beberapa negara (misalnya, di British Institute, melodi harpa digunakan untuk memfasilitasi kemoterapi). Doktrin Pythagoras tentang musik bola dikonfirmasi oleh teori modern tentang superstring: getaran yang menembus seluruh ruang angkasa.

Tinggalkan Balasan