4

Lingkaran kelima pada kunci mayor: diagram yang jelas bagi mereka yang menyukai kejelasan.

Lingkaran nada suara seperlima, atau disebut juga lingkaran nada seperempat-kelima, dalam teori musik merupakan representasi skematis dari nada suara yang berurutan. Prinsip mengatur semua nada suara dalam lingkaran didasarkan pada jarak yang seragam satu sama lain sepanjang interval seperlima sempurna, seperempat sempurna, dan sepertiga minor.

Ada dua mode utama yang digunakan dalam musik – mayor dan minor. Hari ini kita akan melihat lebih dekat lingkaran perlima pada kunci mayor. Lingkaran seperlima kunci mayor dibuat untuk memudahkan memahami 30 kunci yang ada, 15 diantaranya merupakan kunci mayor. 15 kunci mayor ini selanjutnya dibagi menjadi tujuh kunci tajam dan tujuh kunci datar, satu kunci netral, tidak memiliki tanda kunci apa pun.

Setiap kunci mayor mempunyai kunci minor paralelnya masing-masing. Untuk menentukan kesejajaran seperti itu, perlu untuk membangun interval “sepertiga minor” dari nada tertentu pada tangga nada mayor yang dipilih. Artinya, hitung tiga langkah (satu setengah nada) dari titik awal tertentu ke arah turunnya bunyi.

Bagaimana cara menggunakan lingkaran perlima pada kunci mayor?

Gambar skema ini memberikan gambaran tentang urutan skala. Prinsip operasinya didasarkan pada penambahan tanda secara bertahap pada kunci seiring berjalannya lingkaran ini. Kata kunci yang perlu diingat adalah “kelima”. Konstruksi lingkaran seperlima kunci mayor didasarkan pada interval ini.

Jika kita bergerak melingkar dari kiri ke kanan, searah dengan bertambahnya bunyi, kita akan mendapatkan nada-nada yang tajam. Sebaliknya, dengan mengikuti dari kanan ke kiri sepanjang lingkaran, yaitu ke arah merendahkan bunyi (yaitu, jika kita menaikkan seperlima ke bawah), kita mendapatkan nada datar.

Kami mengambil catatan C sebagai titik awal. Dan kemudian dari nada ke arah peningkatan suara, kami menyejajarkan nada-nada tersebut di seperlima. Untuk membuat interval “kelima sempurna” dari titik awal, kami menghitung lima langkah atau 3,5 nada. Kelima pertama: C-sol. Artinya G mayor adalah kunci pertama yang harusnya muncul tanda kunci tersebut, tajam secara alami dan tentu saja akan sendiri.

Selanjutnya kita build yang kelima dari G – GD. Ternyata D mayor merupakan kunci kedua dari titik awal lingkaran kita dan sudah mempunyai dua kunci tajam. Demikian pula, kami menghitung jumlah benda tajam di semua kunci berikutnya.

Ngomong-ngomong, untuk mengetahui benda tajam mana yang muncul di kunci, cukup mengingat apa yang disebut urutan benda tajam satu kali: ke-1 – F, ke-2 – C, ke-3 – G, lalu D, A, E dan B – juga semuanya ada di seperlima, hanya dari nada F. Oleh karena itu, jika ada satu tajam di kuncinya, maka pastinya tajam F, jika ada dua tajam, maka F-tajam dan C-tajam.

Untuk mendapatkan nada datar, kita membuat nada kelima dengan cara yang sama, tetapi mengikuti lingkaran berlawanan arah jarum jam – dari kanan ke kiri, yaitu ke arah merendahkan bunyi. Mari kita ambil nada C sebagai tonik awal, karena tidak ada tanda di C mayor. Jadi, dari C ke bawah atau, seolah-olah, berlawanan arah jarum jam, kita membangun seperlima pertama, kita mendapatkan – do-fa. Artinya kunci mayor pertama dengan kunci datar adalah F mayor. Kemudian kita membangun yang kelima dari F – kita mendapatkan kunci berikut: itu akan menjadi B-flat mayor, yang sudah memiliki dua flat.

Menariknya, urutan flatnya sama dengan urutan sharp, tetapi hanya dibaca secara cermin, yaitu terbalik. Flat pertama adalah B, dan flat terakhir adalah F.

Secara umum, lingkaran seperlima kunci mayor tidak menutup; strukturnya lebih mirip spiral. Dengan setiap seperlima yang baru, ada transisi ke babak baru, seperti di musim semi, dan transformasi terus berlanjut. Dengan setiap transisi ke tingkat spiral yang baru, tanda-tanda kunci ditambahkan ke kunci berikutnya. Jumlah mereka bertambah baik dalam arah datar maupun tajam. Hanya saja, alih-alih flat dan sharp biasa, muncul tanda ganda: double sharp dan double flat.

Mengetahui hukum harmoni memudahkan untuk memahami musik. Lingkaran seperlima kunci mayor adalah bukti lain bahwa variasi mode, nada, dan bunyi merupakan mekanisme yang terkoordinasi dengan jelas. Ngomong-ngomong, tidak perlu membuat lingkaran sama sekali. Ada skema menarik lainnya – misalnya, termometer warna. Semoga beruntung!

Tinggalkan Balasan